Pada tahun 2018 Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition merilis bahwa setidaknya 10.8% anak Indonesia mengalami kelebihan berat badan dan 8% diantaranya mengalami obesitas.
Hal ini disebabkan oleh ketidak seimbangan antara kegiatan fisik dan jumlah kalori yang dikonsumsi oleh anak.
Angka ini terus bertambah seiring dengan semakin sedikitnya anak-anak yang mendapatkan fasilitas olahraga dari orang tuanya. Padahal, obesitas merupakan ancaman yang harus diwaspadai. Obesitas pada anak dapat menyebabkan naiknya tekanan darah dan kadar kolesterol yang menjadi pemicu penyakit jantung.
Selain itu, dari sisi psikologi, anak dengan obesitas cenderung memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami depresi. Dilansir oleh verywellmind.com anak dengan obesitas memiliki rasa percaya diri yang rendah dibanding anak-anak yang memiliki berat badan ideal. Ketidak percayaan diri inilah yang membuat anak-anak dengan obesitas cenderung menutup diri dari lingkunganya termasuk orang-orang terdekat.
Idealnya, pada usia 5-12 tahun, anak disarankan beraktivitas fisik selama tiga jam per hari. Aktivitas fisik yang dianjurkan adalah dengan bermain, sehingga anak tidak melihat olahraga sebagai beban melainkan hal yang menyenangkan.
Permainan yang dianjurkan adalah aktivitas yang tidak hanya melatih fisik anak tetapi juga membentuk karakter anak. Bermain dalam tim sangat direkomendasikan untuk anak-anak yang memiliki rasa percaya diri rendah. Permainan seperti basket, bola sepak, voli, badminton merupakan contoh permainan olahraga tim yang baik untuk melatih anak bekerjasama.
Selain berolahraga, untuk bergerak aktif anak dapat diajak untuk membantu pekerjaan rumah, seperti menyapu lantai, mencuci piring dan berkebun. Bukan hanya mengajaknya bergerak, melibatkan anak dalam pekerjaan rumah tangga juga dapat mengajarkannya bertanggung jawab.
Asupan gizi pada anak juga perlu diperhatikan. Konsumsi karbohidrat, protein, serat dan lemak harus seimbang. Pada usia pertumbuhan anak-anak tidak perlu membatasi macam makanan yang dikonsumsi, diet rendah lemak maupun rendah karbohidrat sangat tidak dianjurkan. Seimbangkan asupan makanan anak dengan aktivitas fisik yang cukup.
Keberhasilan anak dalam mencapai berat badan ideal ini merupakan kerja sama tim. Bukan hanya anak, tetapi orang tua dan orang-orang di sekitarnya. Membutuhkan komitmen Bersama yang sangat kuat untuk mencapai keberhasilan tersebut.
Berbagai tip untuk mengajak anak bergerak aktif dengan menyenangkan:
- Ajak anak bermain di luar ruangan bersama.
- Berikan anak tanggung jawab pekerjaan rumah yang ringan.
- Ajak anak menekuni hobinya, ajak anak mencoba hal-hal baru dengan mengajaknya mecoba sekolah basket, kursus renang dan lain sebagainya.
- Membatasi penggunaan gadget di waktu luangnya. (*)